3 Framework Back-End Terbaik Dalam Web Development
Terdapat banyak pilihan yang tersedia ketika hendak memilih framework backend mana yang ingin Anda gunakan dalam membangun sebuah website. Meskipun setiap framework backend memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, ada juga beberapa faktor lain yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membuat keputusan akhir. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat tiga framework backend yang termasuk paling banyak digunakan web developer.
Laravel
adalah framework backend berbasis
PHP yang membanggakan sintaksnya yang indah, kemampuan untuk mengakomodasi tim besar, dan
fungsionalitas toolkit modernnya.
Laravel
mengikuti pola arsitektur MVC (Model-View-Controller) dan dibangun untuk memfasilitasi pengembangan backend yang ekstensif.
Laravel juga menawarkan sistem migrasi database sendiri dan
memiliki ekosistem yang kuat.
Fitur
- Mesin routing yang sederhana dan cepat
- Hadir dengan CLI-nya sendiri
- Sistem template yang kuat (Blade)
- Dokumentasi yang bagus
Video Belajar
Sumber: Traversy
Media
Laravel adalah framework backend berbasis PHP yang membanggakan sintaksnya yang indah, kemampuan untuk mengakomodasi tim besar, dan fungsionalitas toolkit modernnya.
Laravel mengikuti pola arsitektur MVC (Model-View-Controller) dan dibangun untuk memfasilitasi pengembangan backend yang ekstensif. Laravel juga menawarkan sistem migrasi database sendiri dan memiliki ekosistem yang kuat.
Fitur
- Mesin routing yang sederhana dan cepat
- Hadir dengan CLI-nya sendiri
- Sistem template yang kuat (Blade)
- Dokumentasi yang bagus
Video Belajar
Sumber: Traversy
Media
CakePHP menggunakan konvensi MVC yang bersih dan sangat dapat diperluas sehingga
menjadi pilihan tepat untuk membangun aplikasi besar dan kecil.
Fitur
- Memungkinkan Anda membangun dengan cepat
- Dilengkapi dengan "termasuk baterai"
- Dibangun dengan mengutamakan keamanan
- Tidak perlu konfigurasi rumit untuk memulai
Video Belajar
Sumber/Full Playlist: West Coast Coding
Oleh karena itu, jika Anda berencana membangun sesuatu yang kecil, Django mungkin bukan pilihan terbaik karena
dapat membuat proyek kecil membengkak dengan fitur yang tidak perlu.
Fitur
- Sangat dapat disesuaikan
- Tidak perlu menemukan kembali roda, mendorong perkembangan pesat
- Sangat skalabel
- Komunitas dan dokumentasi yang luas
Video Belajar
Selain yang dibahas diatas, ada pula framework back-end yang dapat kalian coba seperti CodeIgniter, Express, dan Flask.
No comments