Breaking News

3 Framework Back-End Terbaik Dalam Web Development



Sumber: Freepik

Terdapat banyak pilihan yang tersedia ketika hendak memilih framework backend mana yang ingin Anda gunakan dalam membangun sebuah website. Meskipun setiap framework backend memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, ada juga beberapa faktor lain yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membuat keputusan akhir. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat tiga framework backend yang termasuk paling banyak digunakan web developer.


Laravel adalah framework backend berbasis PHP yang membanggakan sintaksnya yang indah, kemampuan untuk mengakomodasi tim besar, dan fungsionalitas toolkit modernnya. 

Laravel mengikuti pola arsitektur MVC (Model-View-Controller) dan dibangun untuk memfasilitasi pengembangan backend yang ekstensif. Laravel juga menawarkan sistem migrasi database sendiri dan memiliki ekosistem yang kuat.

Fitur
  • Mesin routing yang sederhana dan cepat
  • Hadir dengan CLI-nya sendiri
  • Sistem template yang kuat (Blade)
  • Dokumentasi yang bagus

Video Belajar





CakePHP
adalah salah satu kerangka kerja PHP pertama yang dirilis pada tahun 2005. Sejak itu, ia telah berkembang pesat dan sekarang dikenal sebagai kerangka kerja PHP modern yang dibuat untuk memungkinkan pengembang membangun dengan cepat.
 
CakePHP menggunakan konvensi MVC yang bersih dan sangat dapat diperluas sehingga menjadi pilihan tepat untuk membangun aplikasi besar dan kecil.


Fitur
  • Memungkinkan Anda membangun dengan cepat
  • Dilengkapi dengan "termasuk baterai"
  • Dibangun dengan mengutamakan keamanan
  • Tidak perlu konfigurasi rumit untuk memulai

Video Belajar


Sumber/Full Playlist: West Coast Coding







Django
adalah kerangka kerja Python tingkat tinggi yang dibangun dengan gagasan "termasuk baterai". Artinya hampir semua yang diinginkan pengembang disertakan di luar kotak. Oleh karena itu ada sedikit kebutuhan untuk pengaya pihak ketiga dan segala sesuatu di Django bekerja bersama. Bagaimanapun, Django dibangun untuk aplikasi yang lebih besar. 

Oleh karena itu, jika Anda berencana membangun sesuatu yang kecil, Django mungkin bukan pilihan terbaik karena dapat membuat proyek kecil membengkak dengan fitur yang tidak perlu.


Fitur
  • Sangat dapat disesuaikan
  • Tidak perlu menemukan kembali roda, mendorong perkembangan pesat
  • Sangat skalabel
  • Komunitas dan dokumentasi yang luas

Video Belajar



Selain yang dibahas diatas, ada pula framework back-end yang dapat kalian coba seperti CodeIgniter, Express, dan Flask.

No comments