Blockchain, pelopor mata uang kriptografi (cryptocurrency)
Blockchain, semula block chain, adalah record (basis data) yang terus berkembang, disebut block, yang terhubung dan diamankan menggunakan teknik kriptografi. Setiap blok biasanya memuat hash kriptografis dari blok sebelumnya, timestamp, dan data transaksi. Secara desain, blockchain resistan terhadap modifikasi data.
Blockchain merupakan "sebuah buku besar terdistribusi (distributed ledger) terbuka yang dapat mencatat transaksi antara dua pihak secara efisien dan dengan cara yang dapat diverifikasi dan permanen. Untuk pemanfaatannya sebagai buku besar terdistribusi, blockchain biasanya dikelola oleh sebuah jaringan peer-to-peer secara kolektif dengan mengikuti protokol tertentu untuk komunikasi antar node dan mengkonfirmasi blok-blok baru. Setelah direkam, data dalam blok tidak dapat diubah secara retroaktif tanpa perubahan pada blok-blok berikutnya, yang membutuhkan konsensus mayoritas jaringan.
Blockchain dirancang dari awal agar aman (secure by design) dan merupakan contoh sistem komputasi terdistribusi dengan Byzantine Fault Tolerance (BFT) yang tinggi. Konsensus terdesentralisasi dapat dicapai dengan blockchain. Hal ini membuat blockchain cocok untuk merekam peristiwa, catatan medis, dan aktivitas pengelolaan record lainnya, seperti manajemen identitas, pemrosesan transaksi, dokumentasi barang bukti, ketertelusuran makanan (food traceability), dan pemungutan suara (voting).
Blockchain diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 dan dimanfaatkan sebagai buku besar untuk transaksi publik cryptocurrency bitcoin. Penemuan blockchain untuk bitcoin menjadikannya mata uang digital pertama yang dapat mengatasi masalah double-spending tanpa memerlukan otoritas tepercaya atau peladen pusat. Desain bitcoin ini juga telah mengilhami aplikasi-aplikasi lain.
Sejarah Blockchain
Hasil karya pertama mengenai rangkaian blok yang dilindungi secara kriptografi telah dijelaskan oleh Stuart Haber dan W. Scott Stornetta pada tahun 1991. Mereka ingin menerapkan suatu sistem agar timestamp pada dokumen tidak dapat dirusak atau dimundurkan. Pada tahun 1992, Bayer, Haber dan Stornetta memasukkan Merkle tree ke dalam rancangan mereka, dan meningkatkan efisiensinya dengan kemampuannya dalam mengumpulkan beberapa dokumen dalam satu blok.
Blockchain pertama dikonseptualisasikan oleh seseorang (atau sekelompok orang) yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Kemudian diimplementasikan tahun berikutnya oleh Nakamoto sebagai komponen inti bitcoin (bitcoin core), di mana blockchain difungsikan sebagai buku besar publik untuk semua transaksi yang terjadi dalam jaringan. Dengan memanfaatkan blockchain, bitcoin menjadi mata uang digital pertama yang mampu mengatasi double-spending tanpa memerlukan otoritas tepercaya dan telah menjadi inspirasi bagi banyak aplikasi lainnya.
Pada Agustus 2014, ukuran berkas blockchain pada bitcoin yang berisi rekaman semua transaksi dalam jaringan mencapai 20 GB (gigabita). Pada bulan Januari 2015, ukurannya meningkat menjadi 30 GB, dan dari Januari 2016 hingga Januari 2017, blockchain bitcoin ukurannya tumbuh dari 50 GB menjadi 100 GB.
Kata-kata "block" dan "chain" digunakan secara terpisah dalam makalah asli Satoshi Nakamoto, tetapi akhirnya dipopulerkan sebagai satu kata, "blockchain," pada tahun 2016. Istilah blockchain 2.0 merujuk pada aplikasi basis data blockchain terdistribusi versi baru yang pertama kali muncul pada tahun 2014. The Economist menggambarkan implementasi blockchain programmable generasi kedua ini lahir sebagai "bahasa pemrograman yang memungkinkan pengguna untuk menulis kontrak cerdas yang lebih canggih, menciptakan faktur yang dapat membayar sendiri ketika suatu pesanan tiba atau berbagi sertifikat yang secara otomatis mengirim dividen kepada pemiliknya jika keuntungan mencapai suatu tingkat tertentu."Teknologi blockchain 2.0 lebih dari sekedar transaksi dan memungkinkan "pertukaran nilai tanpa perantara kuat yang berperan sebagai penengah." Teknologi ini memungkinkan siapapun untuk memasuki ekonomi global, melindungi privasi para pesertanya, memungkinkan masyarakat untuk "memonetisasi informasi mereka sendiri," dan memberikan kemampuan agar para pembuatnya diberi kompensasi atas kekayaan intelektual mereka. Teknologi blockchain generasi kedua ini memungkinkan untuk menyimpan "ID digital persisten dan persona" seseorang dan membantu mengatasi masalah ketidaksetaraan sosial dengan "mengubah bagaimana kekayaan didistribusikan". Hingga 2016, implementasi blockchain 2.0 masih membutuhkan mesin oracle off-chain guna mengakses "data luar atau peristiwa-peristiwa berdasarkan waktu serta kondisi pasar [yang diperlukan] untuk berinteraksi dengan blockchain."
Pada tahun 2016, National Settlement Depository (NSD) Federasi Rusia mengumumkan suatu proyek percontohan berdasarkan platform Nxt blockchain 2.0, yang akan mengeksplorasi penggunaan sistem voting otomatis berbasis blockchain. Pada bulan Juli 2016 IBM membuka sebuah pusat penelitian inovasi blockchain di Singapura. Sebuah kelompok kerja untuk World Economic Forum bertemu pada bulan November 2016 untuk membahas pengembangan model pemerintahan terkait dengan blockchain. Menurut Accenture, penerapan teori difusi inovasi menunjukkan bahwa blockchain mencapai tingkat adopsi 13,5% di sektor keuangan pada tahun 2016, sehingga termasuk fase pengadopsi awal (early adopter). Kelompok-kelompok industri perdagangan bergabung dan mendirikan Global Blockchain Forum pada tahun 2016, sebuah inisiatif dari Chamber of Digital Commerce.
Pada bulan Mei 2018, Gartner menemukan bahwa hanya 1% CIO yang menunjukkan segala jenis adopsi blockchain dalam organisasi mereka, dan hanya 8% CIO melakukan 'perencanaan atau [tertarik] bereksperimen aktif dengan blockchain'.
Struktur dan Cara Kerja Blockchain
Blockchain merupakan sebuah buku besar digital terdesentralisasi, terdistribusi dan bersifat publik yang dimanfaatkan untuk mencatat transaksi pada banyak komputer sehingga catatan tersebut tidak dapat diubah secara retroaktif tanpa mengubah seluruh blok setelahnya serta konsensus dalam jaringan. Dengan demikian memungkinkan para peserta untuk memverifikasi dan mengaudit transaksi dengan mudah.
Basis data blockchain dikelola secara mandiri menggunakan jaringan P2P dan peladen timestamping terdistribusi. Mereka diautentikasi oleh kolaborasi massa yang didukung kepentingan kolektif. Hasilnya adalah alir kerja yang kuat di mana ketidakpastian perihal keamanan data adalah marjinal. Pendayagunaan blockchain dapat menghilangkan karakteristik reproduktifitas tak terhingga dari suatu aset digital. Hal ini menegaskan bahwa setiap nilai unit ditransfer hanya sekali, mengatasi permasalahan double spending.
Blockchain juga digambarkan sebagai protokol pertukaran nilai. Pertukaran nilai berbasis blockchain ini dapat diselesaikan lebih cepat, lebih aman dan lebih murah dibandingkan dengan sistem tradisional. Blockchain dapat menentukan hak kepemilikan jika dipersiapkan dengan benar untuk memperinci perjanjian, blockchain juga menyediakan rekaman yang memaksa penawaran dan penerimaan (offer and acceptance).
Sumber : Si Mbah |
Blockchain merupakan "sebuah buku besar terdistribusi (distributed ledger) terbuka yang dapat mencatat transaksi antara dua pihak secara efisien dan dengan cara yang dapat diverifikasi dan permanen. Untuk pemanfaatannya sebagai buku besar terdistribusi, blockchain biasanya dikelola oleh sebuah jaringan peer-to-peer secara kolektif dengan mengikuti protokol tertentu untuk komunikasi antar node dan mengkonfirmasi blok-blok baru. Setelah direkam, data dalam blok tidak dapat diubah secara retroaktif tanpa perubahan pada blok-blok berikutnya, yang membutuhkan konsensus mayoritas jaringan.
Blockchain dirancang dari awal agar aman (secure by design) dan merupakan contoh sistem komputasi terdistribusi dengan Byzantine Fault Tolerance (BFT) yang tinggi. Konsensus terdesentralisasi dapat dicapai dengan blockchain. Hal ini membuat blockchain cocok untuk merekam peristiwa, catatan medis, dan aktivitas pengelolaan record lainnya, seperti manajemen identitas, pemrosesan transaksi, dokumentasi barang bukti, ketertelusuran makanan (food traceability), dan pemungutan suara (voting).
Blockchain diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 dan dimanfaatkan sebagai buku besar untuk transaksi publik cryptocurrency bitcoin. Penemuan blockchain untuk bitcoin menjadikannya mata uang digital pertama yang dapat mengatasi masalah double-spending tanpa memerlukan otoritas tepercaya atau peladen pusat. Desain bitcoin ini juga telah mengilhami aplikasi-aplikasi lain.
Sejarah Blockchain
Hasil karya pertama mengenai rangkaian blok yang dilindungi secara kriptografi telah dijelaskan oleh Stuart Haber dan W. Scott Stornetta pada tahun 1991. Mereka ingin menerapkan suatu sistem agar timestamp pada dokumen tidak dapat dirusak atau dimundurkan. Pada tahun 1992, Bayer, Haber dan Stornetta memasukkan Merkle tree ke dalam rancangan mereka, dan meningkatkan efisiensinya dengan kemampuannya dalam mengumpulkan beberapa dokumen dalam satu blok.
Blockchain pertama dikonseptualisasikan oleh seseorang (atau sekelompok orang) yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Kemudian diimplementasikan tahun berikutnya oleh Nakamoto sebagai komponen inti bitcoin (bitcoin core), di mana blockchain difungsikan sebagai buku besar publik untuk semua transaksi yang terjadi dalam jaringan. Dengan memanfaatkan blockchain, bitcoin menjadi mata uang digital pertama yang mampu mengatasi double-spending tanpa memerlukan otoritas tepercaya dan telah menjadi inspirasi bagi banyak aplikasi lainnya.
Pada Agustus 2014, ukuran berkas blockchain pada bitcoin yang berisi rekaman semua transaksi dalam jaringan mencapai 20 GB (gigabita). Pada bulan Januari 2015, ukurannya meningkat menjadi 30 GB, dan dari Januari 2016 hingga Januari 2017, blockchain bitcoin ukurannya tumbuh dari 50 GB menjadi 100 GB.
Kata-kata "block" dan "chain" digunakan secara terpisah dalam makalah asli Satoshi Nakamoto, tetapi akhirnya dipopulerkan sebagai satu kata, "blockchain," pada tahun 2016. Istilah blockchain 2.0 merujuk pada aplikasi basis data blockchain terdistribusi versi baru yang pertama kali muncul pada tahun 2014. The Economist menggambarkan implementasi blockchain programmable generasi kedua ini lahir sebagai "bahasa pemrograman yang memungkinkan pengguna untuk menulis kontrak cerdas yang lebih canggih, menciptakan faktur yang dapat membayar sendiri ketika suatu pesanan tiba atau berbagi sertifikat yang secara otomatis mengirim dividen kepada pemiliknya jika keuntungan mencapai suatu tingkat tertentu."Teknologi blockchain 2.0 lebih dari sekedar transaksi dan memungkinkan "pertukaran nilai tanpa perantara kuat yang berperan sebagai penengah." Teknologi ini memungkinkan siapapun untuk memasuki ekonomi global, melindungi privasi para pesertanya, memungkinkan masyarakat untuk "memonetisasi informasi mereka sendiri," dan memberikan kemampuan agar para pembuatnya diberi kompensasi atas kekayaan intelektual mereka. Teknologi blockchain generasi kedua ini memungkinkan untuk menyimpan "ID digital persisten dan persona" seseorang dan membantu mengatasi masalah ketidaksetaraan sosial dengan "mengubah bagaimana kekayaan didistribusikan". Hingga 2016, implementasi blockchain 2.0 masih membutuhkan mesin oracle off-chain guna mengakses "data luar atau peristiwa-peristiwa berdasarkan waktu serta kondisi pasar [yang diperlukan] untuk berinteraksi dengan blockchain."
Pada tahun 2016, National Settlement Depository (NSD) Federasi Rusia mengumumkan suatu proyek percontohan berdasarkan platform Nxt blockchain 2.0, yang akan mengeksplorasi penggunaan sistem voting otomatis berbasis blockchain. Pada bulan Juli 2016 IBM membuka sebuah pusat penelitian inovasi blockchain di Singapura. Sebuah kelompok kerja untuk World Economic Forum bertemu pada bulan November 2016 untuk membahas pengembangan model pemerintahan terkait dengan blockchain. Menurut Accenture, penerapan teori difusi inovasi menunjukkan bahwa blockchain mencapai tingkat adopsi 13,5% di sektor keuangan pada tahun 2016, sehingga termasuk fase pengadopsi awal (early adopter). Kelompok-kelompok industri perdagangan bergabung dan mendirikan Global Blockchain Forum pada tahun 2016, sebuah inisiatif dari Chamber of Digital Commerce.
Pada bulan Mei 2018, Gartner menemukan bahwa hanya 1% CIO yang menunjukkan segala jenis adopsi blockchain dalam organisasi mereka, dan hanya 8% CIO melakukan 'perencanaan atau [tertarik] bereksperimen aktif dengan blockchain'.
Struktur dan Cara Kerja Blockchain
Sumber : Si Mbah |
Basis data blockchain dikelola secara mandiri menggunakan jaringan P2P dan peladen timestamping terdistribusi. Mereka diautentikasi oleh kolaborasi massa yang didukung kepentingan kolektif. Hasilnya adalah alir kerja yang kuat di mana ketidakpastian perihal keamanan data adalah marjinal. Pendayagunaan blockchain dapat menghilangkan karakteristik reproduktifitas tak terhingga dari suatu aset digital. Hal ini menegaskan bahwa setiap nilai unit ditransfer hanya sekali, mengatasi permasalahan double spending.
Blockchain juga digambarkan sebagai protokol pertukaran nilai. Pertukaran nilai berbasis blockchain ini dapat diselesaikan lebih cepat, lebih aman dan lebih murah dibandingkan dengan sistem tradisional. Blockchain dapat menentukan hak kepemilikan jika dipersiapkan dengan benar untuk memperinci perjanjian, blockchain juga menyediakan rekaman yang memaksa penawaran dan penerimaan (offer and acceptance).
Admin numpang promo ya.. :)
ReplyDeletecuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM
DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^
fafaslot
ReplyDeletejoker123
vivoslot
play1628
https://taruhanslot.net/taruhan-game-slot-online-guan-gong-play1628/
BONUS 10% MEMBER BARU SLOT VIVOSLOT, JOKER123, PLAY1628
Judi Slot Bolavita Bisa Deposit Via OVO & GO-Pay.
Taruhan Slot Deposit Via Pulsa XL & TSEL 25rb.
INFO Pendaftaran Slot Online : http://159.89.197.59/register/
INFO Artikel Slot Online : https://taruhanslot.net
WITHDRAW BESAR
JACKPOT BESAR
SLOT GAMES!!
Buruan Daftar , Main dan Withdraw Bersama Agen Judi online BOLAVITA kembali.
Telegram : +62812-2222-995
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita